Duniamu hitam dan putih
Duniaku berpelangi warna
Pikiranmu terkotak-kotak sempit
Pikiranku seluas bentangan cakrawala
Kamu antipati memajang foto diri
Aku bisa memajang berbagai poseku sesuka hati
Kamu masi saja berkutat dengan majelis ta’lim dan pengajian
Aku telah bergaul di dunia orang terhormat dan berpendidikan
Kamu menyebutku muslimah gaul
Aku menyebutmu muslimah jadul
Kamu menganggapku termasuk yang berguguran
Aku menganggapmu ketinggalan zaman
Ah, kenapa bisa begitu jauhnya kita sekarang
Padahal aku pernah berada di dunia hitamputihmu dulu dan merasa nyaman
Namun, bagiku itu hanyalah kebodohan gadis lugu minim pengalaman
Yang sekarang bisa kujadikan sekedar sebagai bahan tertawaan
Eh, Sepertinya aku lupa sesuatu!
Bukankah kita masih punya satu persamaan?
Ketika kita saling memandang
Arti tatap mata kita satu: ‘Duh kasihan..’
Kamu mengasihani aku yang sekarang
Aku mengasihani kamu yang tak bisa mengikuti gerak zaman
Iya bukan?
Hmm, pada akhirnya tetap saja sama
Aku adalah aku
Kamu adalah kamu
Dunia kita tak lagi satu
Tapi terlepas dari semua itu,
Aku masih bisa disebut ‘akhwat’ tidak menurutmu?
---
Kamu bertanya padaku?
Entahlah, aku tak lebih tau daripada dirimu
Cukuplah Alloh saja yang menilai semuanya
Karena pandanganku berbatas apa yang nampak mata
Dan pandangan-Nya melampaui segala yang tak terindra
posted by Shabra Shatila
wooow...suka, yours tells all ^^
like this :-)