posted by merah langit
Sudah semestinya,
Yang bergerak harus sesekali terhenti
Sudah semestinya
Yang diam akan bergelombang pada masanya
Sudah semestinya
Yang baru akan menjadi usang dalam bilangan waktu
Sudah semestinya
Yang berjejalan akan hilang menjadi sepi
Sudah semestinya
Yang rusak akan tersingkir terganti
Sudah semestinya
Kita, aku dan kamu menjalankan hukum kesemestian..
Karena kontrak yang telah kita sepakati jauh-jauh hari sebelum paru-paru mengembang karena udara
Kesemestian,
Bahwa kontrakdiksi, antonim, selalu berada pada ceruk yang sama
Senang-susah, surut-pasang, gelap-terang, fujur-takwa
Namun kesemestian bahwa yang sadar haruslah terus mengibarkan kesadaran
Yang bergerak haruslah terus mengusahakan langkah
Yang terang haruslah mengupayakan cahaya
***
Menjalani episode sakit, berhenti
Sejenak menepuk alam sadar bahwa kekuatan kesemestian ada di jauh keterjangkauan, di luar kuasa
Tubuh yang senantiasa membersamai saya ini bukanlah punya saya..
Karena toh apa yang saya inginkan padanya tidak selalu terjadi
Saya ingin ia kurus, nyatanya ia melebar senti demi senti
Saya ingin ia senantiasa sehat, merawatnya dengan melahap segala macam botol isi vitamin, segala jenis nutrisi pada saatnya ia juga akan terhenti,
Sudah semestinya
Kesadaran yang diikhtiarkan haruslah untuk senantiasa mengerti hukum kesemestian
Tanpa keluhan, tanpa keraguan, terlebih gugatan
Karena sebenarnya siapa kita?
Makhluk kecil tak berdaya
Menempati petak tanah dan udara yang diberikan cuma-cuma
Namun sombong dan rakus luar biasa
Siapa kita?
Cuma wayang-wayang tak bertenaga
Yang melakonkan bait-bait kehidupan
Tidak lama...
Hanya sekejap tegukan