Wahai Yang Maha Perkasa
Hanya kepadaMulah hamba bersandar
Agar mata tak kehilangan binar
ketika penggal-penggal sabar mengisi cerita
Wahai Yang Maha Mendengar
Hanya kepadaMu hamba mengadu
Saat segala rasa bercampur satu
Mengalir bening dalam isak samar
Rabbi
Yang Maha Membolak balikkan hati
Tetapkanlah segumpal darah ini pada kecenderungan atas kebaikan,
Kesyukuran,
kesabaran
Dan ketaatan
Archive for December 2011
posted by Septa Anis on kuningmentari
posted by merah langit
Sudah semestinya,
Yang bergerak harus sesekali terhenti
Sudah semestinya
Yang diam akan bergelombang pada masanya
Sudah semestinya
Yang baru akan menjadi usang dalam bilangan waktu
Read more »
posted by ayu on kuningmentari
Sejak bersama bunda dalam kandungan, tak sekalipun kau merepotkan
Muntah, hanya dua kali sepanjang perjalanan kehamilan
Pertama, pemberitahuan kehadiranmu di rahim bunda, yang kedua jelang kelahiranmu ke dunia
Sejak masih bayi merah, kau tak pernah merepotkan
Hanya menangis ketika lapar,dengan segera bisa minum susu dengan botol tanpa bingung puting atau apapun, tak harus diayun, atau dibuai agar tertidur
Sejak bunda harus kembali bekerja, kau semakin tidak ingin merepotkan
ASIP yang kadang tak memenuhi kebutuhan, kejar tayang karena bunda tidak dalam kondisi prima, sekali dua pilek, namun sepertinya rewel memang bukan bagian dari sifatmu, sebab bagaimanapun kondisimu, selalu senyum lebar kau berikan tiap bunda pulang kerja
Sejak kau belajar mam mam,tidak pernah bunda harus pusing kepala
Makanmu lahap, menyenangkan melihatnya. Ketika alergi dan tumbuh bisul pun, kau tak menangis karenanya, hanya tidur malammu yang kerap terganggu gatal di kepalamu itu..
Sayang,bunda seharusnya malu
Betapa ternyata kau jauh lebih pengertian
Betapa kau lah yang mengajarkan pada bunda untuk meniadakan keluhan,
Betapa kau juga yang menjadi teladan ketulusan dan cinta yang tanpa ada batasnya
Nak, bunda sungguh malu
Pada compang campingnya waktu membersamaimu,
yang entah bagaimana masih kau balas dengan senyum yang mengalirkan bahagia luar biasa
Semoga Alloh senantiasa membersamaimu..
Bunda sayang fayyadh
posted by Shabra Shatila
Duniamu hitam dan putih
Duniaku berpelangi warna
Pikiranmu terkotak-kotak sempit
Pikiranku seluas bentangan cakrawala
Kamu antipati memajang foto diri
Aku bisa memajang berbagai poseku sesuka hati
posted by ayu on kuningmentari
Ksatria hujanku,
Masih ingatkah engkau pada sang naga?
Yang bagimu berarti semua yang menghalangi bahagia tuan putri
Janjimu waktu itu, akan kau kalahkan semua naga yang ada
Dan tahukah engkau, duhai ksatriaku
Naga naga itu lenyap bersamaan dengan ucap kesungguhanmu
Sebab tuan puteri tak ubahnya bahagia, ketika engkau ada
posted by Shabra Shatila
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat di atas adalah pondasi dasar dari sebuah konsepsi agung tentang fungsi pernikahan atau lebih tepatnya sebagai pijakan bagi pembentukan Baitud Dakwah. Tentu saja kita semua telah paham tentang Baitud Dakwah, karena seorang Mujaddid Da’wah telah meletakkan konsepnya dengan begitu mapan, visioner, dan realistis yang bersumber dari arahan Alloh dari ayat tersebut. Konsepsi tentang bagaimana menjadikan tatanan keluarga sebagai komponen utama penggerak dakwah yang akan menjadi modal utama bagi usaha untuk merealisasikan kekhalifahan di bumi. Bermula dari individu-individu bercahaya yang bersatu dalam bingkai kesakinahan pernikahan sehingga menghasilkan cahaya yang lebih besar yang idealnya akan mampu mencahayai lebih banyak keluarga lainnya yang masih berkubang dalam kegelapan. Read more »
posted by merah langit
Hidup ini humoris, kata salah seorang teman baik saya
Kita cuma perlu mencari sisi lucu dari setiap kegetiran,,
Menertawakannya..
posted by ayu on kuningmentari
Engkau bagiku adalah tiga setengah menit terburu
atau lima menit terlupa rakaat berapa
atau sepuluh menit jika galau sedang mengacau
Read more »
posted by merah langit on friendship
Berapa jumlah teman karibmu yang merenggang
Berapa dulu jumlahnya dan berapa sekarang,,
Dari dulu teman saya tidak terlalu banyak, karena saya sanguinis tentu saja
Yang saya pentingkan dalam kelebatan otak sehari-hari adalah merasa ramai, mendapatkan setidaknya setengah perhatian dari keriangan..
Dalam kerumunan saya bisa mendapatkan banyak perhatian, namun sudah itu selesai
Biasanya mereka datang dan hilang,,
posted by ayu on kuningmentari
Hari itu, ketika aku menjelma perempuan paling cantik di dunia, dan engkau berubah demikian gagah meski jelas terlihat salah tingkah
Hari itu, ketika tanganmu menjabat erat, sembari suaramu membelah bening hening dengan ucap janji pengguncang Arsy
Hari itu, ketika untuk kali pertama aku mencium tanganmu, sedang engkau mencari gemintang mata yang sengaja kubiarkan tersembunyi
Hari hari sesudahnya
Ada aku yang terbius buku sementara engkau sabar menunggu tak mau mengganggu
Ada aku yang mengomel panjang dan engkau yang mengangguk angguk penuh pengertian
Ada aku yang menatap penuh minat pada sebuah benda, lalu entah bagaimana engkau memberikannya
Ada aku yang menuliskan mimpi, engkau pura pura tak peduli, namun diam diam mematri janji dalam hati.
Hari hari sesudah itu adalah hari hari yang tak pernah sama seperti sebelumnya
Sebab cinta terasa, meski tak terkata
Sebab cinta hadir, meski selisih pendapat pun lahir
Sebab cinta ada, meski kebersamaan belum jua sepenuhnya
Suamiku, terimakasih atas semua hari indah yang bermula dari hari itu
posted by Shabra Shatila on birusamudera
Setelah berhari-hari disibukkan dengan dinas liar, akhirnya terantuk di depan komputer mengurus segala tetek bengek tentang pertanggungjawaban keuangan. Jam kerja yang selalu panjang di hari-hari terakhir menjelang tutup tahun karena hampir selalu pulang menjelang pukul 10 malam. Dan PR-nya adalah: kenapa selalu seperti ini setiap tahun? Hal yang berulang itu bukannya harus bisa disikapi dari awal? Tapi embuhlah, semuanya nampak ngga begitu penting lagi. Saat tumpukan berkas sudah menutup meja kerja dengan sempurna. Yang ada dalam pikiran cuma cepat selesaikan, dan segera pulang. Enough!
Read more »
posted by ayu on kuningmentari
Ya Alloh, jika Engkau ridha apada kami, maka dengan kuasaMu hamba mohon Engkau berkenan memudahkan segalanya.
Ya Alloh, sungguh hamba tidak mengetahui kecuali pengetahuan dariMu. Sedang Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu. Maka dengan pengetahuanMu yang sempurna, anugerahkanlah yang terbaik bagi hamba, juga baginya.
posted by cokelat tanah on cokelattanah
Apa yang paling dirindukan dari masa lajang? Personal time.
Waktu leluasa untuk bercengkrama bersama teman-teman, waktu tak terbatas untuk memanjakan diri dengan beragam kesenangan, waktu tak terhingga untuk bergaul dengan dunia luar -entah itu membaca, berselancar di dunia maya atau sekedar berkelana bersama angan-angan liar-, waktu yang lebih dari cukup untuk mandi 'bersih' setiap harinya.
waktu-waktu itu mulai menipis saat seoarang lelaki datang memperistri, dan seperti menguap lenyap saat seoarng bayi cantik melengkapi hidup kami.
Hidup berubah dengan begitu drastis. Berputar statis dengan tempo rapat yang teramat ritmis.
posted by ayu on kuningmentari
Potoku muncul gak di bbm mu?
Saya melirik. Subhanallah, foto beliau berjilbab. Cantik
Lisan saya lirih berucap hamdalah, memuja Pemilik hati yang demikian mudah terbolak balik. Sementara mata tiba tiba berkaca kaca.
Selalu begitu.
Setiap kali ada teman, saudara, kerabat, atau bahkan orang yang sebelumnya tidak saya kenal sekalipun, yang kemudian memutuskan untuk berjilbab, saya sering tidak kuasa menahan air mata. Betapa hidayah adalah anugerah yang demikian indah. Sebuah anugerah istimewa yang hanya Alloh berikan bagi orang yang dikehendakiNya. Hanya yang dipilih olehNya yang kemudian tergerak memenuhi perintah menutup auratnya dengan sempurna.
posted by merah langit on merahlangit
Izinkan saya bercerita, kisah tentang seorang perempuan dan lelaki yang hidup berumah tangga, lalu berpisah. Mereka dipisahkan oleh kebenaran dan kebatilan yang terasa jelas, benderang dan pekat. Meski sekarang banyak diantara kita yang mengatakan abu-abu, remang-remang.
Dua orang ini bekerja di instansi yang sama, senior saya. Mereka sudah bekerja di tempat ini bertahun-tahun sebelum saya. Kedua-duanya pandai secara akademis, sama-sama mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri, karir keduanya melaju. Entah harmonis atau tidak kehidupan keduanya, tapi suatu saat mereka kemudian memutuskan bercerai.
Kenapa?
Waktu, seperti pada semua orang, mampu menggerus apa yang ada di mulanya. Menaikkannya pada derajat yang lebih tinggi, lebih mulia atau malah memperosokkannya ke dalam lubang yang nista. Begitupun pada pasangan ini. Pola kerja, kebiasaan, pembenaran, dan sudut pandang merubah mereka berdua. Mereka yang pada awalnya memiliki idealisme yang sama kemudian dalam perjalanan waktu salah satunya surut, menyusut. Kebenaran tidak lagi digenggam oleh salah satu dari mereka. Jadilah dua orang yang tadi bercita-cita sama terbelah di tengah jalan. Sang istri yang memilih jalan perpisahan untuk mereka.
posted by Shabra Shatila on anak-bunda, birusamudera
posted by ayu on kuningmentari
Dua bulan terakhir ini, saya tersangkut paut dengan kehilangan. Pertama, saya kehilangan dua buah hape dan sedikit uang. Tak lama berselang, kembali sebuah hape dan sejumlah uang. Terakhir, beberapa lembar rupiah saya menghilang.
Tiga lakon berturut turut,tentu saja cukup membuat kening saya berkerut. Lama saya tercenung, sembari bermonolog panjang dlm hening yg murung.
Bukankah apa apa yang saya miliki di dunia ini, bukan benar benar milik saya. Hanya titipan dari Pemilik Sesungguhnya,Alloh Yang Maha Kaya. Dan titipan itu bukan tanpa pertanggungjawaban. Kelak,si penerima titipan akan berhadapan dengan sebuah pertanyaan, kemana titipan tersebut dibelanjakan?
posted by merah langit on merahlangit
Saya jatuh cinta?
Mungkin iya,,
Tapi mungkin juga tidak.
Entahlah. Saya tidak tahu. Tidak ada debar-debar aneh yang datang, tidak ada feromon yang terhembus dan mengalir ke indera penciuman saya.
Mungkin perasaan ini hadir karena usaha keras saya berminggu-minggu saat memulai proses denganmu, untuk menerimamu dengan semua kekurangan fisikmu. Meskipun pada akhirnya harus berhenti, karena keputusanNya tentu saja. Tidak pernah menyesal saya, pernah melalui masa itu.
posted by Shabra Shatila on birusamudera, cantik
Cantik. Siapa sih wanita yang tidak tergila-gila dengan satu kata itu? Tentu saja ‘normalnya’ sih tidak ada, karena secara fitrah dan insting alaminya, wanita telah diciptakan sebagai makhluk yang senang berhias dan cinta keindahan. Makanya tak heran jika para pebisnis kemudian berlomba-lomba untuk memproduksi segala tetek bengek untuk kecantikan wanita karena pangsa pasarnya sungguh luar biasa dan keuntungan yang dihasilkanpun sangat menggiurkan. Bagaimana tidak?! Karena walaupun wanita pada umumnya cukup ‘pelit’ dalam membelanjakan uangnya, namun mereka jadi bisa begitu royalnya untuk kebutuhan mempercantik dirinya.
Ternyata untuk kecantikan, wanita tidak hanya royal dalam membelanjakan uang. Namun lebih dari itu, ada beberapa wanita dari suku-suku tertentu rela ‘menyiksa’ dirinya demi bisa mendapatkan gelar prestise ‘wanita tercantik’ di suku tersebut yang layak dipersunting oleh para ningrat dan konglomerat. Entahlah, tersiksakah mereka dengan segala tuntutan untuk menjadi cantik itu atau mereka menikmatinya. Tapi bagi saya sendiri, sangat menyedihkan melihat mereka menjalani ritual yang saya yakin sangat menyakitkan secara fisik. Seolah-olah wanita itu makhluk yang dilahirkan hanya untuk merasakan kutukan adat berupa penyiksaan jangka panjang yang mengatasnamakan kecantikan.