sebuah anggukan tanpa suara
sepatah 'ya' dlm detik pertama
kalimat pengingat yg tercatat dlm agenda
berharga sama.
Janji.
Yg tdk seharusnya tercederai.
Kadang, janji terasa demikian ringan diucapkan, namun berat ditunaikan. Sebagian orang bahkan seringkali mengumbar janji, seolah tanpa beban sama sekali. Padahal telah jelas disebutkan dalam Al-Quran: "Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (Al-Isra`: 34)". Pertanggungjawaban ini tentu tidak semata pada sesama manusia, namun juga kepada Allah SWT, Dzat yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Demikian besarnya perhatian Islam terhadap perkara janji ini, hingga Rasulullah pun memerintahkan orang tua memenuhi apa-apa yang diucapkan terhadap anaknya. “Ketahuilah, seandainya kamu tidak memberinya sesuatu maka ditulis bagimu kedustaan, demikian sabda Rasulullah SAW ketika beliau mendengar seorang ibu yang memanggil anaknya sembari menjanjikan untuk memberinya sesuatu.
Menepati janji adalah wajib, kecuali dalam maksiat kepada Allah. Sebagaimana telah dicontohkan oleh para nabi dan rasul yang mulia. Mereka insan utama yang senantiasa menjaga diri dari mencederai janji, berkebalikan dengan orang-orang munafik yang berdusta ketika berkata, berkhianat ketika dipercaya dan ingkar atas janji. Al-Amin, julukan yang telah melekat pada diri Rasulullah menjadi satu bukti betapa sifat menetapi janji ini tidak hanya beliau lakukan terhadap para sahabat dan umat yang beliau cintai, tetapi juga kepada orang-orang yang membenci ajaran beliau kala itu.
Terhadap orang-orang yang senantiasa menepati janjinya, Allah jamin baginya surga. Perjuangan menuju ke sana setidaknya memerlukan dua pilar, kesungguhan dan kehati-hatian. Kesungguhan untuk menepati sekecil apapun perjanjian, baik pada diri sendiri maupun pada sesama. Juga kehati-hatian dalam mengikat perjanjian, agar tidak terlampau ringan dan berani berjanji, tanpa pertimbangan matang. Sebab tergadainya surga yang Allah janjikan bagi kita, terlampau mahal jika harus ditukar dengan janji-janji kosong yang diobral, hanya demi materi, gengsi, atau pemanis tujuan tersembunyi.
salam kenal ya... :)
salam kenal noorma..
janji seringkali tanpa sadar terucap dengan mudah. Bila sudah mudah berjanji, semakin mudah berjanji di lain waktu. Susahnya belum tentu ingat ditepati. Mudah2an saya bukan termasuk orang yang gampang berjanji ....
Benar sekali, Mbak, betapa penting menepati janji, termasuk kepada anak kecil sekalipun.
amiin..
semoga kita tidak termasuk orang yang ringan mengumbar janji dan lupa menepati ya mba
iya, pak ustadz.
janji tetaplah janji,wajib ditepati.
Mudah-mudahan, kita tergolong orang yang mampu menghargai janji. amin... salam kenal mba ayu :)
Amiin..
Salam kenal juga mbaa..
Menepati janji wajib hukumnya :D
Hal yang sepertinya ringan , tetapi banyak kita lupakan.
Postingan singkat yang menggugah ^^
Terima kasih mbak sudah mengingatkan saya melalui postingan ini. Salam kenal. =Pengeja langit=
Mengingatkan diri saya sendiri mb sebenarnyaa..
Salam kenal juga..
Mampir sini mbak Ayu :)
makasih udah mampir ya mb niar
untuk janji yang tak ditepati, duh, jleb banget buatku. biasanya karena sibuk jadi lupa pernah janji apa sama temen. hiks :')
nanti dicatet ya la janjinya,biar gak lupa..hehehe
Semoga kita mampu menjaga agar janji2 kita tdk cedera yaa