Dunia Tersekat Benci


posted by merah langit

No comments

Saat caci menjadi sapaan sehari-hari,
Saat tatap sinis menjadi yang paling manis
Saat pendar bahagia berarti ada yang tengah terluka.
Saat banyak kerutan kening akan membuatmu makin merasa penting
Dunia apa ini,
Yang mencintai bukan lagi hal yang dianggap manusiawi,,
Tangisan sahabat tak lagi membuat ia dipeluk erat
Negri apa ini,
Yang tetes air mata menjadi pemuas dahaga
Bangsa apa ini
Yang lebam biru memar menjadi bukti kuasa

Sudah terlalu lama saya dan juga kita semua memaklumi keburukan-keburukan yang terjadi di sekeliling kita. Memaklumi daging saudara yang diiris-iris kemudian disantap beramai-ramai dalam setiap perjamuan. Memaklumi tangan-tangan yang tersembunyi rapat di balik saku baju menyembunyikan kepingan sedekah. Memaklumi tangan-tangan jahil pencuri mengambil hak banyak orang tanpa merasa risih.

Hukuman apa yang pantas diberikan kepada para penjahat?
Penjara?
Dikucilkan?
Hukum mati?

Sepertinya ada banyak hukuman yang bisa diberikan...
Ada yang akan berteriak-teriak untuk mendapatkan keadilan
Meski apakah kemudian keadilan diberikan atau tidak,,
Itu lain soal

Tapi, pernahkah terpikirkan hukuman apa yang pantas diberikan kepada ketidakpedulian...
Pada mata, telinga, lisan dan tangan yang berdiam
Saat penglihatan kita dikaburkan oleh pembenaran-pembenaran
Telinga disumbat oleh suitan-suitan sumbang pembelaan...
Tangan  yang diborgol dengan belenggu tidak mau tahu

Ah entahlah,,
Bila ketidakpedulian adalah kejahatan.
Nampaknya akan ada banyak yang menjadi pesakitan
Saya,,kamu,,kita...

Leave a Reply